Rabu, 16 Desember 2015
Minggu, 29 November 2015
Sabtu, 28 November 2015
Senin, 23 November 2015
NAWA CITA JOKOWI-JK
ANALISIS NAWA CITA JOKOWI-JK
A. Nawa Cita Jokowi-JK
Pasangan Joko
Widodo-Jusuf
Kalla merancang
sembilan agenda prioritas jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
Sembilan program itu disebut Nawa Cita. Program ini digagas untuk menunjukkan
prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta
mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Berikut
inti dari sembilan program tersebut :
1. Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara,
melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan
pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan
nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Membuat pemerintah tidak absen
dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan
publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi
demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Fenomenologi Agama, Etnosains, Etnotek dan Etnoart
KRITIK ARTIKEL
“Fenomenologi Agama: Pendekatan
Fenomenologi Untuk Memahami Agama” dan “Etnosains,
Etnotek, dan Etnoart: Untuk Revitalisasi Kearifan Lokal” serta “Ethnoart Fenomenologi Seni Untuk Indiginasi
Seni”
Oleh Heddy Shri Ahimsa-Putra
Heddy Shri
Ahimsa-Putra adalah seorang antropolog budaya yang mempunyai berbagai karya
yang sudah dipublikasikan. Diantara karya-karyanya adalah “Fenomenologi Agama: Pendekatan Fenomenologi Untuk Memahami Agama” ;
“Etnosains, Etnotek, dan Etnoart: Untuk Revitalisasi Kearifan Lokal” ;
“Ethnoart Fenomenologi Seni Untuk Indiginasi Seni” yang akan saya
bandingkan berbagai persamaan ataupun perbedaan dari ketiga artikel tersebut.
Judul yang
terdapat dalam ketiga artikel tersebut tentu berbeda-beda, artikel pertama
berjudul “Fenomenologi Agama: Pendekatan
Fenomenologi Untuk Memahami Agama”, artikel kedua berjudul “Etnosains, Etnotek, dan Etnoart: Untuk
Revitalisasi Kearifan Lokal”, sedangkan artikel ketiga berjudul “Ethnoart Fenomenologi Seni Untuk Indiginasi
Seni”. Dari perbedaan judul tersebut
muncul pula perbedaan fokus kajian, artikel pertama berfokus pada fenomenologi
agama digunakan untuk memahami gejala keagamaan, perhatian utama peneliti akan diarahkan
pada kesadaran (Ahimsa-Putra,2009:31). Sedangkan dalam artikel kedua berfokus
pada revitalisasi kearifan lokal yang memerlukan penggunaan paradigma baru
dalam penelitian sosial-budaya, paradigma tersebut berupa paradigma Etnosains
yang ditujukan untuk mengungkapkan aspek pengetahuan dari kebudayaan
(Ahimsa-Putra,2007:171). Dan pada artikel yang ketiga berfokus kajian pada
Etnoart akan mencapai indiginasi dari kesenian dan ilmu tentang seni
(Ahimsa-Putra,2003:364).
Selasa, 10 November 2015
Jumat, 06 November 2015
Selasa, 03 November 2015
Belajar IPS itu PENTING !
Mengapa kita harus belajar IPS ??
A.
Pendahuluan
Ilmu
Pengetahuan Sosial atau IPS adalah salah satu mata pelajaran yang dikaji dalam
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama/Atas, bahkan juga ada di Perguruan
Tinggi. Walaupun sama-sama mengkaji IPS tetapi memiliki banyak perbedaan, di SD
dan SMP masih belum jelas pembagiannya dan masih umum, sedangkan pada tingkat
SMA sudah jelas pembagiannya (Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan sedikit khusus.
Paling terperinci yaitu di Perguruan Tinggi karena disinilah kita mempelajarinya
dalam lingkup jurusan/prodi.
B.
Pembahasan
Semakin
tinggi kebutuhan masyarakat maka semakin banyak muncul ilmu-ilmu yang baru.
Dalam kehidupan masyarakat selalu timbul berbagai masalah yang bermacam-macam
penyebabnya. Jika satu masalah sudah teratasi maka akan timbul masalah yang
baru, ibarat kata mati satu tumbuh seribu
Senin, 02 November 2015
Menemui Ajal Etnografi Jawa Tentang Kematian Oleh Y. Tri Subagya
CRITICAL
REVIEW
Buku “Menemui Ajal Etnografi Jawa Tentang Kematian”
Oleh
Y. Tri Subagya
Kebudayaan Jawa memiliki berbagai
keunikan, dan setiap daerah mempunyai keunikan-keunikan tersendiri.Di dalam
buku “Menemui
Ajal Etnografi Jawa Tentang Kematian” membahas fenomena kematian dalamkebudayaan
orang jawa yang mempunyai berbagai ciri khas.Hal ini terbukti dengan adanya
berbagai persamaan dan perbedaan mengenai fenomena tersebut dengan fenomena
yang berada di desa saya, berikut penjelasannya.
Pada bagian awal buku “Menemui Ajal Etnografi Jawa Tentang Kematian” oleh Y. Tri Subagya (halaman 15) terdapat proses penyampaian
kabar duka melalui bunyi titirkenthongan.
Tetapi di daerah saya,
Minggu, 01 November 2015
Tugas TIK
Membuat Surat Undangan
ORGANISASI
SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMA
NEGERI 1 RANDUDONGKAL
Jalan
Lapangan Olahraga (0284) 584185 Randudongkal 52353 Pemalang
Nomor
: 025/003/III/2015
Randudongkal, 22 Juli 2011
Perihal
: Rapat OSIS
Yth.
Sdra.
Faisal Yusuf
Assalamu’alakium Wr. Wb.
Sehubungan ada beberapa hal yang
perlu dimusyawarahkan mengenai program kerja, untuk itu kami
mengundang pengurus OSIS SMA Negeri 1 Randudongkal untuk hadir pada
:
Hari/Tanggal :
Sabtu, 23 Juli 2011
Waktu
: Pukul 13.30 WIB s/d selesai
Tempat
: Ruang Meeting
Demikian undangan ini ,atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembina
OSIS
Sekretaris
Edi
Iswanto S.Pd Gaita Asrina Diva
Mail Merge ini berfungsi untuk menggabungkan sebuah
file dari file surat dan data surat.Untuk dapat membuat Surat Gabung (Mail
Merge) seperti diatas menggunakan berbagai langkah diantaranya :
1.
Klik menu Mailing
2. Lalu
Start Mail Merge
3. Klik
Step by step Mail Merge Wizard
4. Pada
posisi letter, klik next
5. Pada
posisi the current document… klik next
6. Klik
Type a new list
7.
Lalu klik Create
8. Pada
Customize columns… hapus variabel
yang sudah ada
9. Klik
Add untuk menulis variabel baru
10. Setelah
semua variabel dimasukkan kemudian klik OK
11. Tulis
semua nama orang yang akan di undang pada variabel yang ada
12. Klik
OK untuk menyimpan data
13. Masukkan
variabel ke dalam surat dengan cara klik icon
Insert Merge Field
14. Klik
Icon Preview Result untuk
menampilkan nama orang sesungguhnya
TUGAS TIK Daftar Isi
Membuat
Daftar Isi
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar.............................................................................................. i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.
Latar Belakang................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 2
C.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A.
Pengertian Organisasi...................................................................... 3
B.
Tujuan Organisasi............................................................................ 4
Hubungan Fenomenologi Sosial dalam Gaya Hidup Mahasiswa
YANG NGGAYA
YANG BERDUIT
(Hubungan
Fenomenologi Sosial dalam Gaya Hidup pada Mahasiswa)
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan
tinggi. Tentunya mahasiswa berbeda
dengan siswa SD, SMP, dan SMA. Secara jenjang pendidikan, mahasiswa mempunyai
tingkatan pendidikan yang lebih tinggi daripada siswa. Secara pengetahuan, mahasiswa
mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih luas daripada siswa. Dan secara usia,
mahasiswa cenderung lebih tua umurnya daripada dengan siswa dan dari cara hidup
mahasiswa dituntut untuk bisa hidup mandiri dan bebas dari pantauan orang tua,
dari kebebasan itulah muncul berbagai gaya hidup. Dari narasumber yang saya
wawancarai, gaya hidup mahasiswa bermacam-macam seperti konsumeris,
fashionable, suka berbelanja, berfoya-foya, nongkrong dan lain-lain. Tulisan
ini akan menjelaskan tentang gaya hidup
mahasiswa di era sekarang, yang dialami secara langsung oleh narasumber. Lalu
bagaimana hubungan antar gaya hidup pada mahasiswa dengan fenomenologi ?.
Fenomenologi memfokuskan
pada pemahaman dan pemberian makna atas berbagai tindakan yang dilakukan seseorang
atau orang lain di dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan sosial tidak
bergantung pada makna yang diberikan oleh individu melainkan pada kesadaran
subyektif aktor. Tujuan dari fenomenologi adalah menganalisis dan melukiskan
kehidupan sehari-hari atau dunia kehidupan sebagaimana disadari oleh aktor. Fenomenologi
dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai
atau memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisis data
yang diperoleh.
Pemahaman dan pemberian makna tersebut diaplikasikan pada gaya hidup
mahasiswa era sekarang yang dialami oleh narasumber yang saya wawancarai yaitu
sebagai berikut :
3 Lembar Itu…
Langganan:
Postingan (Atom)