ORANG JAWA MASA KINI
Pengaruh
globalisasi pada kehidupan sehari-hari semakin dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat. Mereka mulai menyukai kebiasaan-kebiasaan hidup orang Barat
(westernisasi) dan meninggalkan kebudayaannya sendiri, salah satunya yaitu berkembangnya kebiasaan hidup yang serba
instan.
Menurut
Handoyo (2015:83), kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat dan tidak ada
masyarakat yang tidak berbudaya. Dengan kata lain, budaya ada karena adanya
masyarakat dan dalam masyarakat pasti berbudaya. Namun dengan adanya
perkembangan zaman banyak masyarakat yang melupakan kebudayaan sendiri sehingga
tidak ada lagi agen yang akan melestarikan kebudayaan masing-masing daerah.
Terpusatnya
keberadaan orang Jawa akan semakin mudah untuk terjadinya sebuah perubahan
budaya. Perubahan tersebut sangat terlihat jelas pada kehidupan sekarang,
serta kurangnya
minat dari generasi muda
untuk melestarikan budaya merupakan hal yang mendasar untuk diperbaiki.
Perempuan Jawa di zaman dahulu sangat memperhatikan penampilan
dari aspek adat seperti menggunakan gelung,
memakai kemben, kebaya dan tapih, tetapi
hal tersebut sangat jarang kita jumpai pada perempuan Jawa di era sekarang. Mereka lebih memilih memakai
celana dan kaos daripada memakai kebaya dan tapih yang dianggap memang ribet untuk digunakan.
Gambar 1.
Model pakaian sehari-hari
Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa yang masih
menggunakan tapih yaitu dari kalangan
orang yang sudah sepuh. Masyarakat
biasa lebih memilih untuk menggunakan celana dan kaos untuk kehidupan
sehari-hari yang dianggapnya lebih simple.
Selain dari penampilan, dari aspek bahasapun sudah banyak yang berubah.
Banyak anak-anak yang lebih memahami bahasa Indonesia daripada bahasa jawa
krama, karena mereka tidak
terbiasa menggunakan bahasa jawa krama. Berbeda dengan masyarakat zaman dahulu,
mereka lebih mahir dalam menggunakan bahasa jawa krama. Orang Jawa sangat terkenal dengan
kesopanannya (unggah-ungguh), tetapi hal tersebut telah tergeser dengan adanya
pengaruh pergaulan saat ini. Banyak anak muda yang tidak lagi menghormati orang
yang lebih tua, misalnya saja ketika anak ingin berangkat ke sekolah, mereka
tidak bersalaman minta ijin kepada bapak ibunya tetapi malah teriak-teriak dari
luar rumah, banyak ditemukan anak zaman sekarang tidak permisi jika lewat di depan
orang tua.
Dari segi
kesenian, orang Jawa dulu banyak yang hafal tembang-tembang
macapat dan tembang dolanan, tetapi
orang Jawa sekarang justru lebih menghafal lagu-lagu modern seperti k-pop,
dangdut, jazz, rock. Kebanyakan dari mereka justru tidak mengenal lagu daerah
masing-masing. Selain itu, orang Jawa dulu sangat senang dengan pertunjukan
wayang dan suara gamelan tetapi orang Jawa sekarang justru lebih senang berada
di rumah dengan hiburan yang disajikan di televisi serta lebih bisa memainkan alat-alat musik modern
seperti gitar, piano, dan lain-lain.
Sumber :
Handoyo,
Eko. 2015. Studi Masyarakat Indonesia.
Yogyakarta : Ombak.
Koentjaraningrat.
1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta :
Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar