Rabu, 12 Juli 2017

Perubahan Perilaku Masyarakat di Indonesia



ORANG JAWA MASA KINI
Pengaruh globalisasi pada kehidupan sehari-hari semakin dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Mereka mulai menyukai kebiasaan-kebiasaan hidup orang Barat (westernisasi) dan meninggalkan kebudayaannya sendiri, salah satunya yaitu  berkembangnya kebiasaan hidup yang serba instan.
Menurut Handoyo (2015:83), kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat dan tidak ada masyarakat yang tidak berbudaya. Dengan kata lain, budaya ada karena adanya masyarakat dan dalam masyarakat pasti berbudaya. Namun dengan adanya perkembangan zaman banyak masyarakat yang melupakan kebudayaan sendiri sehingga tidak ada lagi agen yang akan melestarikan kebudayaan masing-masing daerah.
Terpusatnya keberadaan orang Jawa akan semakin mudah untuk terjadinya sebuah perubahan budaya. Perubahan tersebut sangat terlihat jelas pada kehidupan sekarang, serta  kurangnya
minat dari generasi muda untuk melestarikan budaya merupakan hal yang mendasar untuk diperbaiki.
Perempuan Jawa di zaman dahulu sangat memperhatikan penampilan dari aspek adat seperti menggunakan gelung, memakai kemben, kebaya dan tapih, tetapi hal tersebut sangat jarang kita jumpai pada perempuan Jawa di era sekarang. Mereka lebih memilih memakai celana dan kaos daripada memakai kebaya dan tapih  yang dianggap memang ribet untuk digunakan.
Gambar 1. Model pakaian sehari-hari
Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa yang masih menggunakan tapih yaitu dari kalangan orang yang sudah sepuh. Masyarakat biasa lebih memilih untuk menggunakan celana dan kaos untuk kehidupan sehari-hari yang dianggapnya lebih simple. Selain dari penampilan, dari aspek bahasapun sudah banyak yang berubah. Banyak anak-anak yang lebih memahami bahasa Indonesia daripada bahasa jawa krama, karena mereka tidak terbiasa menggunakan bahasa jawa krama. Berbeda dengan masyarakat zaman dahulu, mereka lebih mahir dalam menggunakan bahasa jawa krama.  Orang Jawa sangat terkenal dengan kesopanannya (unggah-ungguh), tetapi hal tersebut telah tergeser dengan adanya pengaruh pergaulan saat ini. Banyak anak muda yang tidak lagi menghormati orang yang lebih tua, misalnya saja ketika anak ingin berangkat ke sekolah, mereka tidak bersalaman minta ijin kepada bapak ibunya tetapi malah teriak-teriak dari luar rumah, banyak ditemukan anak zaman sekarang tidak permisi jika lewat di depan orang tua.
Dari segi kesenian, orang Jawa dulu banyak yang hafal tembang-tembang macapat dan tembang dolanan, tetapi orang Jawa sekarang justru lebih menghafal lagu-lagu modern seperti k-pop, dangdut, jazz, rock. Kebanyakan dari mereka justru tidak mengenal lagu daerah masing-masing. Selain itu, orang Jawa dulu sangat senang dengan pertunjukan wayang dan suara gamelan tetapi orang Jawa sekarang justru lebih senang berada di rumah dengan hiburan yang disajikan di televisi serta  lebih bisa memainkan alat-alat musik modern seperti gitar, piano, dan lain-lain.


Sumber           :
Handoyo, Eko. 2015. Studi Masyarakat Indonesia. Yogyakarta : Ombak.
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta : Balai Pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar